{Limabelas}
Menjalankan Sebuah Amanah
Iva Rustiana
Sudah
setahun setengah aku menduduki bangku Madrasah Aliyah Negeri Bayah, dan
sekarang aku duduk di bangku kelas XI IPA 1. Aku
dianggap oleh teman-teman, orang yang suka sibuk dan banyak kegiatan. Ini pun tidak bisa ku pungkiri, karena
memanglah benar kenyataannya seperti itu.
Semester
ini entah apa penyebabnya yang membuatku lebih cape dan suka gak masuk pada jam
pelajaran artinya aku sering izin gak masuk. Awalnya pun aku tidak punya
pandangan lebih sampai hal seperti itu.
Kejadian
ini berawal, sejak aku mencalonkan diri untuk menjadi ketua OSIS di MAN Bayah
tahun ini, dan waktu itu aku perwakilan dari kelas bersama kedua temanku yang
lain. Untuk menjadi seorang pemimpin disebuah organisasi itu tidaklah semudah
yang dibayangkan, aku dan seluruh kandidat yang lain berorasi dan di interview. Dan setelah melalui beberapa
proses, akhirnya aku masuk ke 5 besar. Pada waktu itu, jantung ku terus dag dig
dug kaya lagunya Blink, aku pun berdo’a supaya diberikan jalan yang terbaik
serta memohon restu kedua orang tuaku melalui sms. Kemudian di 5 besar itu, aku dan kandidat lainnya
dipilih melalui votting tertutup dan akhirnya aku mendapat peringkat
pertama di 3 besar.
Dua
hari kemudian, saat yang ditunggu-tunggu aku berkampanye di depan seluruh warga MAN Bayah. Ini
adalah kali kedua aku berorasi di depan orang banyak, selain itu pun ini
mengingatkan ku pada 3 tahun ke belakang. Waktu itu aku masih duduk di bangku
kelas VIII MTs, aku pun melakukan hal yang sama seperti
itu yaitu mencalonkan diri menjadi ketua OSIS. Dan saat itu hasilnya adalah Alhamdulillah
aku menjadi ketua OSIS di MTs. Tetapi kali ini berbeda dengan yang dulu, aku
gagal menjadi ketua OSIS di Madrasah ini, dan sekarang aku menjabat Sekretaris
OSIS 1 dan Sekretaris OSIS 2 nya yaitu Amin dari kelas X. Tapi tak apalah yang
penting aku telah berusaha, meskipun aku terpilih, banyak orang yang tidak suka
denganku, karena mungkin inilah yang terbaik buatku dan aku tidak akan pernah
menyesalinya..
Beberapa
minggu kemudian, aku hendak latihan Pasukan Khusus (Pasus) Pramuka Ambalan
Hasanudin-Dewi Sartika. Waktu itu aku dan teman-teman lainnya rapat menentukan
siapa yang akan menjadi ketua Pasus.
“Hari
ini, kakak akan tunjuk siapa yang siap menjadi ketua Pasus,” kata kak Pradana.
Dan
akhirnya pembicaraan kak Pradana itu mengarah kepadaku bahwa akulah yang di
tunjuknya untuk menjadi ketua Pasus Putra, sedangkan ketua Pasus Putri yaitu
Ovit.
“kamu
harus siap ya menjadi ketua Pasus..!!” Tanya kak Pradana.
“ya
udah kak, kalau memang itu pilihan kakak aku terima dan aku insyaallah siap
untuk diberikan amanah ini..” jawab aku.
Ini
adalah amanah yang harus aku jaga, karena amanah ini berat tanggung jawabnya
dan mungkin mereka mempercayakan ini kepadaku, dan akupun terima.Sungguh, dua
tugas dan amanah telah ku pegang saat ini.
Hari
itu pun telah berlalu, suatu hari seluruh pengurus inti dan para Kabid OSIS dan
MPK dikumpulkan untuk merapatkan program kerja yang ada di OSIS yaitu Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR). KIR
ini adalah sebuah organisasi dimana dalam kinerjanya itu sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa dalam bidang pengembangan
sains, karya ilmiah, IT, dan penelitian-penelitian siswa. Aku mengenal KIR ini
ketika aku masih duduk di bangku kelas VIII MTs, waktu itu aku dan seorang
temanku yaitu Susi ditugaskan oleh guru pergi ke SMAN 1 Cibeber untuk menjadi
peserta KIR yang pada waktu itu namanya Karya Ilmiah Remaja. Aku bisa lebih
tahu mengenai hal-hal yang berbau ilmiah, produktif, kreatif, dan inovatif
serta bisa belajar tentang hal itu. Makanya ketika aku mencalonkan diri sebagai
ketua OSIS, aku mempunyai program unggulan yaitu tentang KIR ini, dan
Alhamdulillah ketika aku di interview,
sang Pembina OSIS mendukung program ini.
“bapak
sangat mendukung program ini, dan apabila kamu terpilih menjadi ketua kamu
harus aktifkan program ini, tetapi kalaupun tidak kamu tetap mendukung program
ini dan harus berjalan”. Kata Pembina.
Ketika
Pembina dan anggota rapat lainnya sedang bermusyawarah, akhirnya masuklah pada
inti pembicaraan, mungkin ini sebuah anugerah bagiku atau entah apa, dan
langsung saja ketika Pembina menanyakan siapa yang mau menjadi ketua KIR,
segenap anggota rapat yang hadir pada waktu itu, langsung mengarahkan
pembicaraannya padaku dan akulah yang mereka inginkan untuk menjadi ketua KIR.
“Wadduh,,
kok harus aku
sih... ?” kataku
“iya,
kamu ajalah yang jadi ketuanya, kami percayakan ini padamu.” Kata salah seorang
anggota.
“ya
sudahlah, aku
insyaallah siap untuk menjadi ketua.”
“horee…”
Tugasku
sekarang ditambah lagi, sehingga amanah yang harus aku jaga menjadi lebih berat tanggung
jawabnya.
***
Lain
lagi halnya dengan pramuka, ketika aku hendak latihan pasus, kak pradana mengumumkan nama-nama yang lulus tes
untuk menjadi calon anggota DKR Bayah.
“kakak
pramuka, disini kakak akan mengumumkan sepuluh nama yang lulus tes kemarin
untuk menjadi calon anggota DKR”. Kata kak pradana.
“haduhh,,,
jantung ku
deg-degan gini, apakah namaku masuk diantara sepuluh nama itu atau enggak ya..?” tanyaku dalam hati. “Berharap aku tidak
masuk, karena kalau aku
masuk nanti proses dan aktivitasku nambah lagi, karena aku telah banyak masuk
pada berbagai organisasi, makanya setiap hari setelah pulang sekolah, hampir-hampiran aku selalu di sekolah terus,
tapi kalau aku tidak masuk, kemungkinannya juga sangat kecil.”
Dan
ternyata tak ku sangka juda, akhirnya namaku disebutkan dalam sepuluh nama yang
lulus tersebut. Aku menduduki peringkat kedua setelah ovit yang menduduki
peringkat pertama. Setelah
itu selama dua hari, aku dan dan rekan-rekan yang lainnya di uji lagi. Pada hari pertama aku di uji tes
pengetahuan umum dan pengetahuan tentang pramuka oleh kakak DKR.
Hari
pertama di uji telah berlalu dan pada hari keduanya setelah pulang sekolah, aku
hendak pulang dulu ke rumah,
dan kira-kira pukul 14.00 WIB aku berangkat ke terminal Bayah. Disitulah aku bersama yang lainnya di
uji mental. Pengujian pertama yaitu aku berorasi di depan masyarakat sekitar yang
sedang berlalu lalang dijalan raya. Aku terus berteriak-teriak mengucapkan visi
misi bila terpilih menjadi wakil ketua DKR. Sungguh
aku kurang percaya diri, tapi tak apalah demi pramuka juga aku harus bisa. Pengujian
kedua yaitu berdagang membantu para pedagang yang sedang berjulalan. Aku bersama salah seorang rekan dari
SMA membantu penjual mie ayam, kami berdua terus berkeliling mencari konsumen
untuk membeli mie ayam yang ditawarkan pada masyarakat.
Hati
ku berkata : “betapa lelahnya perjuangan ini…”
Akhirnya
hasil penjualan aku dan rekanku lumayan banyak dan hasilnya itu kami serahkan pada penjual mie ayam tadi. Sungguh, pengalaman yang begitu
melelahkan.
Setelah
semua pengujian telah dilaksanakan, saat yang ditunggu-tunggu, yaitu pengumuman
siapa yang menjadi anggota dan siapa yang menjadi pengurus inti DKR Bayah. Ternyata semua orang yang mengikuti pengujian dinyatakan lulus, aku sungguh tak mrnyangka aku menduduki jabatan sebagai sekretaris
2 DKR dan ovit sebagai
sekretaris 1.
“kenapa
aku slalu menjadi pengurus yang kerjanya lumayan berat yah…!!?” pikirku.
Dari
semua oraganisasi yang aku tekuni saat ini, akhirnya aku menjadi drop dalam
belajar dan tidak seperti biasanya, bahkan beberapa guru pun sempat menanyakan hal
ini padaku, kenapa aku jadi seperti ini,
dan aku jawabnya salah ketika ditanya oleh seorang guru.
“kenapa
belajar kamu jadi turun selama
ini ?” Tanya pak Djamil
“aku
juga kurang tau pak, mungkin karena aku pindah ke pondok aku jadi seperti ini.”
Jawabku
Padahal
jawaban ku atas pertanyaan ini salah, ternyata mungkin karena banyak kegiatan,
tugas, aktivitasku di organisasi jadi aku tidak bisa membagi waktu dan akhirnya
seperti ini. Karena aku sering izin untuk tidak mengikuti jam pelajaran demi
tugas dalam organisasi. Tapi itu juga salah, karena seharusnya organisasilah
yang di nomor duakan dan belajar harus di utamakan. Aku sempat drop dan bingung
dengan hal ini. Aku mengeluh pada orang tuaku, dan membicarakan apa yang
terjadi slama ini padaku.
Aku
pun curhat pada salah seorang teman.
“kha,
kenapa ya, aku jadi drop gini dalam belajar, padahal aku terus berusaha untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, mungkin karena banyak ekstra yang aku tekuni
jadi seperti ini, apakah aku harus berhenti dari organisasi agar belajarku
tidak seperti ini lagi, tapi ini juga amanah untukku.”
“enggak
dhe, aku juga sama seperti itu, mungkin kalau kamu di akui sama teman-temanmu
bahwa kamulah yang berhak memegang jabatan itu.” Kata ikha.
“iya
sih, aku bersyukur bisa seperti ini, tapi terlalu banyak aku tekuni jadinya aku
sering kecapean dan malah belajarku merosot”
“lebih
baik kita bangun semangat lagi, dan kita buktikan bahwa dengan sibuknya kita di
organisasi kita juga bisa lebih baik.” Katanya.
Hal
ini pun terbukti, dengan merosotnya belajarku selama ini, ketika pada hari pembagian
raport, aku tidak seperti dulu lagi, dan posisi peringkat ku pun tergeser oleh
teman ku, tapi hasil nilai yang ada dalam pelajaran cukup memuaskanlah bagiku
meskipun ada beberapa yang kurang.
Aku
pun pasrahkan semuanya pada yang Maha Kuasa, semoga diberikan petunjuk dan
diberi kemudahan dalam menjalankan amanah ini, dan dengan banyaknya jabatan
yang aku pegang semoga tidak membuat aku menjadi orang yang takabbur. Aku berdo’a dan menggantungkan harapan semoga aku
menjadi orang yang lebih baik dari yang terbaik dan menjadi kebanggan untuk
orangtua.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar