Kamis, 01 Januari 2015

15. Menjalankan Sebuah Amanah (Sebuah Bagian Antologi Cerpen Siswa MAN Bayah 2013)



{Limabelas}

Menjalankan Sebuah Amanah
Iva Rustiana



Sudah setahun setengah aku menduduki bangku Madrasah Aliyah Negeri Bayah, dan sekarang aku duduk di bangku kelas XI IPA 1. Aku dianggap oleh teman-teman, orang yang suka sibuk dan banyak kegiatan. Ini pun tidak bisa ku pungkiri, karena memanglah benar kenyataannya seperti itu.
Semester ini entah apa penyebabnya yang membuatku lebih cape dan suka gak masuk pada jam pelajaran artinya aku sering izin gak masuk. Awalnya pun aku tidak punya pandangan lebih sampai hal seperti itu.
Kejadian ini berawal, sejak aku mencalonkan diri untuk menjadi ketua OSIS di MAN Bayah tahun ini, dan waktu itu aku perwakilan dari kelas bersama kedua temanku yang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin disebuah organisasi itu tidaklah semudah yang dibayangkan, aku dan seluruh kandidat yang lain berorasi dan di interview. Dan setelah melalui beberapa proses, akhirnya aku masuk ke 5 besar. Pada waktu itu, jantung ku terus dag dig dug kaya lagunya Blink, aku pun berdo’a supaya diberikan jalan yang terbaik serta memohon restu kedua orang tuaku melalui sms. Kemudian di 5 besar itu, aku dan kandidat lainnya dipilih melalui votting tertutup dan akhirnya aku mendapat peringkat pertama di 3 besar.
Dua hari kemudian, saat yang ditunggu-tunggu aku berkampanye di depan seluruh warga MAN Bayah. Ini adalah kali kedua aku berorasi di depan orang banyak, selain itu pun ini mengingatkan ku pada 3 tahun ke belakang. Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas VIII MTs, aku pun melakukan hal yang sama seperti itu yaitu mencalonkan diri menjadi ketua OSIS. Dan saat itu hasilnya adalah Alhamdulillah aku menjadi ketua OSIS di MTs. Tetapi kali ini berbeda dengan yang dulu, aku gagal menjadi ketua OSIS di Madrasah ini, dan sekarang aku menjabat Sekretaris OSIS 1 dan Sekretaris OSIS 2 nya yaitu Amin dari kelas X. Tapi tak apalah yang penting aku telah berusaha, meskipun aku terpilih, banyak orang yang tidak suka denganku, karena mungkin inilah yang terbaik buatku dan aku tidak akan pernah menyesalinya..
Beberapa minggu kemudian, aku hendak latihan Pasukan Khusus (Pasus) Pramuka Ambalan Hasanudin-Dewi Sartika. Waktu itu aku dan teman-teman lainnya rapat menentukan siapa yang akan menjadi ketua Pasus.
“Hari ini, kakak akan tunjuk siapa yang siap menjadi ketua Pasus,” kata kak Pradana.
Dan akhirnya pembicaraan kak Pradana itu mengarah kepadaku bahwa akulah yang di tunjuknya untuk menjadi ketua Pasus Putra, sedangkan ketua Pasus Putri yaitu Ovit.
“kamu harus siap ya menjadi ketua Pasus..!!” Tanya kak Pradana.
“ya udah kak, kalau memang itu pilihan kakak aku terima dan aku insyaallah siap untuk diberikan amanah ini..” jawab aku.
Ini adalah amanah yang harus aku jaga, karena amanah ini berat tanggung jawabnya dan mungkin mereka mempercayakan ini kepadaku, dan akupun terima.Sungguh, dua tugas dan amanah telah ku pegang saat ini.
Hari itu pun telah berlalu, suatu hari seluruh pengurus inti dan para Kabid OSIS dan MPK dikumpulkan untuk merapatkan program kerja yang ada di OSIS yaitu Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). KIR ini adalah sebuah organisasi dimana dalam kinerjanya itu sebagai wadah untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa dalam bidang pengembangan sains, karya ilmiah, IT, dan penelitian-penelitian siswa. Aku mengenal KIR ini ketika aku masih duduk di bangku kelas VIII MTs, waktu itu aku dan seorang temanku yaitu Susi ditugaskan oleh guru pergi ke SMAN 1 Cibeber untuk menjadi peserta KIR yang pada waktu itu namanya Karya Ilmiah Remaja. Aku bisa lebih tahu mengenai hal-hal yang berbau ilmiah, produktif, kreatif, dan inovatif serta bisa belajar tentang hal itu. Makanya ketika aku mencalonkan diri sebagai ketua OSIS, aku mempunyai program unggulan yaitu tentang KIR ini, dan Alhamdulillah ketika aku di interview, sang Pembina OSIS mendukung program ini.
“bapak sangat mendukung program ini, dan apabila kamu terpilih menjadi ketua kamu harus aktifkan program ini, tetapi kalaupun tidak kamu tetap mendukung program ini dan harus berjalan”. Kata Pembina.
Ketika Pembina dan anggota rapat lainnya sedang bermusyawarah, akhirnya masuklah pada inti pembicaraan, mungkin ini sebuah anugerah bagiku atau entah apa, dan langsung saja ketika Pembina menanyakan siapa yang mau menjadi ketua KIR, segenap anggota rapat yang hadir pada waktu itu, langsung mengarahkan pembicaraannya padaku dan akulah yang mereka inginkan untuk menjadi ketua KIR.
“Wadduh,, kok harus aku sih... ?” kataku
“iya, kamu ajalah yang jadi ketuanya, kami percayakan ini padamu.” Kata salah seorang anggota.
“ya sudahlah, aku insyaallah siap untuk menjadi ketua.”
“horee…”
Tugasku sekarang ditambah lagi, sehingga amanah yang harus aku jaga menjadi lebih berat tanggung jawabnya.

***

Lain lagi halnya dengan pramuka, ketika aku hendak latihan pasus, kak pradana mengumumkan nama-nama yang lulus tes untuk menjadi calon anggota DKR Bayah.
“kakak pramuka, disini kakak akan mengumumkan sepuluh nama yang lulus tes kemarin untuk menjadi calon anggota DKR”. Kata kak pradana.
“haduhh,,, jantung ku deg-degan gini, apakah namaku masuk diantara sepuluh nama itu atau enggak ya..?” tanyaku dalam hati. “Berharap aku tidak masuk, karena kalau aku masuk nanti proses dan aktivitasku nambah lagi, karena aku telah banyak masuk pada berbagai organisasi, makanya setiap hari setelah pulang sekolah, hampir-hampiran aku selalu di sekolah terus, tapi kalau aku tidak masuk, kemungkinannya juga sangat kecil.”
Dan ternyata tak ku sangka juda, akhirnya namaku disebutkan dalam sepuluh nama yang lulus tersebut. Aku menduduki peringkat kedua setelah ovit yang menduduki peringkat pertama. Setelah itu selama dua hari, aku dan dan rekan-rekan yang lainnya di uji lagi. Pada hari pertama aku di uji tes pengetahuan umum dan pengetahuan tentang pramuka oleh kakak DKR.
Hari pertama di uji telah berlalu dan pada hari keduanya setelah pulang sekolah, aku hendak pulang dulu ke rumah, dan kira-kira pukul 14.00 WIB aku berangkat ke terminal Bayah. Disitulah aku bersama yang lainnya di uji mental. Pengujian pertama yaitu aku berorasi di depan masyarakat sekitar yang sedang berlalu lalang dijalan raya. Aku terus berteriak-teriak mengucapkan visi misi bila terpilih menjadi wakil ketua DKR. Sungguh aku kurang percaya diri, tapi tak apalah demi pramuka juga aku harus bisa. Pengujian kedua yaitu berdagang membantu para pedagang yang sedang berjulalan. Aku bersama salah seorang rekan dari SMA membantu penjual mie ayam, kami berdua terus berkeliling mencari konsumen untuk membeli mie ayam yang ditawarkan pada masyarakat.
Hati ku berkata : “betapa lelahnya perjuangan ini…”
Akhirnya hasil penjualan aku dan rekanku lumayan banyak dan hasilnya itu kami serahkan pada penjual mie ayam tadi. Sungguh, pengalaman yang begitu melelahkan.
Setelah semua pengujian telah dilaksanakan, saat yang ditunggu-tunggu, yaitu pengumuman siapa yang menjadi anggota dan siapa yang menjadi pengurus inti DKR Bayah. Ternyata semua orang yang mengikuti pengujian dinyatakan lulus, aku sungguh tak mrnyangka aku menduduki jabatan sebagai sekretaris 2 DKR dan ovit sebagai sekretaris 1.
“kenapa aku slalu menjadi pengurus yang kerjanya lumayan berat yah…!!?” pikirku.
Dari semua oraganisasi yang aku tekuni saat ini, akhirnya aku menjadi drop dalam belajar dan tidak seperti biasanya, bahkan beberapa guru pun sempat menanyakan hal ini padaku, kenapa aku jadi seperti ini, dan aku jawabnya salah ketika ditanya oleh seorang guru.
“kenapa belajar kamu jadi turun selama ini ?” Tanya pak Djamil
“aku juga kurang tau pak, mungkin karena aku pindah ke pondok aku jadi seperti ini.” Jawabku
Padahal jawaban ku atas pertanyaan ini salah, ternyata mungkin karena banyak kegiatan, tugas, aktivitasku di organisasi jadi aku tidak bisa membagi waktu dan akhirnya seperti ini. Karena aku sering izin untuk tidak mengikuti jam pelajaran demi tugas dalam organisasi. Tapi itu juga salah, karena seharusnya organisasilah yang di nomor duakan dan belajar harus di utamakan. Aku sempat drop dan bingung dengan hal ini. Aku mengeluh pada orang tuaku, dan membicarakan apa yang terjadi slama ini padaku.
Aku pun curhat pada salah seorang teman.
“kha, kenapa ya, aku jadi drop gini dalam belajar, padahal aku terus berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mungkin karena banyak ekstra yang aku tekuni jadi seperti ini, apakah aku harus berhenti dari organisasi agar belajarku tidak seperti ini lagi, tapi ini juga amanah untukku.”
“enggak dhe, aku juga sama seperti itu, mungkin kalau kamu di akui sama teman-temanmu bahwa kamulah yang berhak memegang jabatan itu.” Kata ikha.
“iya sih, aku bersyukur bisa seperti ini, tapi terlalu banyak aku tekuni jadinya aku sering kecapean dan malah belajarku merosot”
“lebih baik kita bangun semangat lagi, dan kita buktikan bahwa dengan sibuknya kita di organisasi kita juga bisa lebih baik.” Katanya.
Hal ini pun terbukti, dengan merosotnya belajarku selama ini, ketika pada hari pembagian raport, aku tidak seperti dulu lagi, dan posisi peringkat ku pun tergeser oleh teman ku, tapi hasil nilai yang ada dalam pelajaran cukup memuaskanlah bagiku meskipun ada beberapa yang kurang.
Aku pun pasrahkan semuanya pada yang Maha Kuasa, semoga diberikan petunjuk dan diberi kemudahan dalam menjalankan amanah ini, dan dengan banyaknya jabatan yang aku pegang semoga tidak membuat aku menjadi orang yang takabbur. Aku berdoa dan menggantungkan harapan semoga aku menjadi orang yang lebih baik dari yang terbaik dan menjadi kebanggan untuk orangtua.


******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar